Rabu, 21 Februari 2018

HAND OUT HADITS DAKWAH PERTEMUAN KE 2

POKOK BAHASAN
PERTEMUAN/MATERI I

HADITS TENTANG PENGERTIAN DAKWAH


Redaksi Hadits

1.



حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ يَدْعُوهَا فَأُرِيدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ


HR. Muslim. Hadis no. 2923
Artinya:
Telah menceritakan kepadaku [Yunus bin Abdul A’la] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahab] dia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap Nabi memiliki doa yang dia panjatkan, maka aku berkeinginan untuk menyimpan doaku sebagai syafa’at bagi umatku.”

2.

حَدَّثَنِي أَبُو الرَّبِيعِ وَأَبُو كَامِلٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ ح و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ائْتُوا الدَّعْوَةَ إِذَا دُعِيتُمْ

HR. Muslim. Hadis no. 2577
Artinya:  
Telah menceritakan kepadaku [Abu Ar Rabi’] dan [Abu Kamil] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Ayyub]. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dari [Nafi’] dari [Ibnu Umar] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Penuhilah undangan, jika kalian diundang.” 

3.

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنُونَ ابْنَ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

HR. Muslim. Hadis no. 4821
Artinya:  
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah bin Sa’id] dan [Ibnu Hujr], mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Isma’il] yaitu Ibnu Ja’far dari [Al ‘Ala] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang

Pemahaman Hadis
}  Dakwah adalah ajakan, panggilan, seruan, dan permohonan.
}  Dakwah dapat berupa ajakan ke arah kebaikan atau keburukan.
}  Dakwah adalah kegiatan yang penuh resiko.
}  Dakwah Secara Etimologis
Dakwah berasal dari Bahasa Arab
دعا – يدعو – دعوا و دعوة و دعاء
Secara bahasa, kata dakwah memiliki beberapa arti, yaitu: ajakan, seruan, panggilan, permohonan, dan permintaan.

Dakwah Secara Etimologis
Secara etimologis, istilah dakwah sering diberi arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr ma’ruf dan nahi munkar, mau’izhah hasanah , tabsyir, indzar, washiyyah, tarbiyah, ta’lim, dan khutbah. (M. Munir,  dan Wahyu Ilahi (ed.) Manajemen Dakwah, Jakarta: Rahmat Semesta, 2009, hlm.17)
 
Kata Dakwah dalam Al-Qur’an
Kata dakwah dalam Al-Qur’an diungkapkan dalam bentuk fi’il maupun mashdar sebanyak 198 kali yang tersebar dalam 55 surat dan 176 ayat. Al-Qur’an menggunakan kata dakwah  dalam arti  mengajak sebanyak 46 kali, dalam arti mengajak kepada  Islam dan kebaikan  (39 kali) dan mengajak ke neraka dan kejahatan (7kali).Selebihnya kata dakwah digunakan dalam arti yang berbeda sesuai dengan konteksnya. (Abdul Basit, Wacana Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, hlm. 26-27)
 
Kata Dakwah dalam al-Hadits
Kata dakwah dan berbagai derivasinya  terdapat di 205 hadis dan dilang lebih dari 300.
 
Dakwah secara Terminologis
Secara terminologis, para ahli menawarkan definisi yang beragam tentang  kata dakwah,  antara lain:
1.       Ali Mahfuzh, dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk, menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. (Ali Mahfuzh, Hidayat al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa’zi wa al-Khithabah, Beirut: Dar alMa’arif, tt. hlm. 17)
2.       Nasaruddin Latief,  dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas  dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak,memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT sesuai dengan  garis-garis akidah dan syariat serta akhlak islamiyah. (H.M.S. Nasaruddin Latief, Teori dan Praktik Dakwah Islamiah, Jakarta: Firma Dara, tt. hlm. 11)
3.       Masdar Helmy, dakwah adalah mengajak dan menggerakkan manusia agar mentaati ajaran-ajaran Allah SWT (Islam) termasuk amr ma’ruf nahi munkar  untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. (Masdar Helmy, Dakwah dalam Alam Pembangunan, Semarang: Toha Putra, 1992, hlm. 31)
4.       M.Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat. (Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1992, hlm. 194)
5.       Al-Babiy al-Khuli, dakwah adalah upaya memindahkan situasi manusia kepada situasi yang lebih baik. (Al-Babiy al-Khuli, Tazkirah al-Duah, Mesir: dar al-Kitab al-Arabi, 1952, hlm. 27)
Secara terminologis, para ahli cukup beragam dalam mendefinisikan istilah dakwah. Ada yang mendefinisikan secara normatif , namun ada pula yang mendefinikan secara luas. Namun demikian,  seluruh definisi tersebut memiliki benang merah yang dapat meenjadi titik temu yakni dakwah sebagai aktifitas atau proses mengajak kepada jalan Islam.
 
Makna Dakwah dalam Konteks Moderen
}  Kata dakwah tidak cukup hanya dipahami sebatas aktivitas oral comunication, tetapi dakwah perlu dipahami sebagai sebuah sistem untuk merealisasikan ajaran Islam, baik secara mikro maupun makro.
}  Pemaknaan dakwah dalam konteks moderen berorientasi pada empat hal: pendalaman, polititis, organisasi, dan kesejahteraan sosial.
                (Abdul Basit, hlm. 40-41)
}  Meskipun secara bahasa dakwah berarti mengajak, namun secara praksis harus diarahkan pada melakukan upaya-upaya  secara Islami dan manusiawi namun efektif dalam rangka membentuk akhlak yang mulia, membebaskan manusia dari berbagai belenggu yang memenjara dirinya, sehingga manusia menjadi bebas-merdeeka, berperadaban, dinamis, kreatif dan inovatif. (Andi Dermawan, hlm. 4-5)
 
Hakikat Dakwah
  1. Dakwah sebagai ajakan.
  2. Dakwah sebagai proses komunikasi.
  3. Dakwah sebagai penyebaran rahmat Allah SWT.
  4. Dakwah sebagai pembebasan.
  5. Dakwah sebagai penyelamatan
  6. Dakwah sebagai pembangunan peradaban.
     (Andi Dermawan, dkk. (ed.) Metodologi Ilmu Dakwah, Yogyakarta: LESFI, 2002,  hlm. 24-38)
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HADITS DAKWAH PERTEMUAN KE 11

HADITS HADITS TENTANG KEUTAMAAN DAKWAH HADITS HADITS YANG BERKAITAN DENGAN KEUTAMAAN DAKWAH   A.     Dakwah adalah Muhimmatur Rus...