Negeri kita sedang dalam keadaan
krisis multidimensi, dari
moneter, ekonomi, politik dan
sekarang
sosial. Dalam keadaan seperti ini mestinya rakyat dan
pemimpin bersatu padu berjuang untuk bisa keluar
dari krisis itu; mengencangkan ikat pinggang, mengedepankan
persamaan dan membelakangkan perbedaan. Sayang,
yang dilakukan justeru
sebaliknya, perselisihan difasilitasi,
aji mumpung
disosialisasi, keputusan besar yang bisa menentukan arah sejarah bangsa ditunda-
tunda. Lebih parah lagi masyarakat disuguhi adegan nasional pesta joged
dangdut dan pameran aurat primitip setiap malam, seakan bangsa ini sedang bersuka ria menyambut kemenangan. Subhanallah!
Dalam keadaan begini
terbayang doa Nabi Nuh ˜alaihi as salam. Beliau sangat
lelah
menghadapi bangsanya yang tidak
tahu diri (seperti kita), dan akhirnya, berdasarkan pengalaman
yang panjang , beliau mengambil kesimpulan
bahwa karena tidak ada lagi unsur yang dapat
dibanggakan dari bangsanya, maka lebih
baik bangsanya itu dimusnahkan saja dari panggung sejarah (cepet
mati), Nabi Nuh berdoa kepada Tuhan untuk itu, dan¦.. subhanallaaah,¦.
doa Nabi Nuh dikabulkan Tuhan, bangsa itu ditenggelamkan Tuhan lewat banjir besar, dan hanya disisakan sedikit orang yang tahu diri. Sanggupkah kita membayangkan banjir revolusi sosial yang
akan menenggelamkan Negara Kesatuan kita?
Berikut ini terjemahan doa
Nabi Nuh seperti yang tersebut
dalam al Quran:
Nuh berkata; Ya Tuhanku,
sesungguhnya mereka (bangsaku) telah mendurhakaiku, dan
telah
mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak
menambah kepadanya selain
kerugian belaka. dan melakukan tipudaya yang amat besar (Q/71:21-22), dan sesudahnya mereka
telah menyesatkan
kebanyakan (manusia) Janganlah Engkau tambahkan lagi bagi
orang-orang yang
zalim itu selain kesesatan. (Q/71:24)
Nuh
berkata; Ya Tuhanku, jangan Engkau biarkan seorangpun diantara
orang-orang kafir
(bangsaku) tinggal diatas bumi (Q/71:26)
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba
Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi
sangat kafir (Q/71:27). Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu
bapakku, orang yang masuk
ke rumahku dengan beriman, dan semua
orang yang beriman, laki- laki dan perempuan. Janganlah
Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan. (Q/71:28)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar