PERTEMUAN KE 5
POKOK BAHASAN TENTANG
HADITS OBYEK DAKWAH
Hadits Muslim Nomor 82
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ قُلْتُ
لِسُهَيْلٍ إِنَّ عَمْرًا حَدَّثَنَا عَنْ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِيكَ قَالَ
وَرَجَوْتُ أَنْ يُسْقِطَ عَنِّي رَجُلًا قَالَ فَقَالَ سَمِعْتُهُ مِنْ الَّذِي
سَمِعَهُ مِنْهُ أَبِي كَانَ صَدِيقًا لَهُ بِالشَّامِ ثُمَّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّينُ النَّصِيحَةُ
قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ
الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا
ابْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ
عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ و حَدَّثَنِي أُمَيَّةُ بْنُ
بِسْطَامَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ وَهُوَ
ابْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ سَمِعَهُ وَهُوَ
يُحَدِّثُ أَبَا صَالِحٍ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Abbad al-Makki] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] -dia berkata, saya
berkata kepada Suhail- bahwa [Amru] menceritakan kepada kami dari [al-Qa'qa']
dari [bapakmu] dia berkata, dan aku berharap agar satu perawi jatuh dariku,
Amru berkata, "Lalu al Qa'qa' berkata, "Saya mendengarnya dari orang
yang yang bapakku pernah mendengar darinya -dia adalah temannya di Syam-.
Kemudian telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail] dari [Atha' bin
Yazid] dari [Tamim ad-Dari] bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Agama itu adalah nasihat." Kami bertanya, "Nasihat untuk
siapa?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para
pemimpin kaum muslimin, serta kaum awam mereka." Telah menceritakan kepada
kami [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mahdi] telah
menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Atha' bin
Yazid al-Laitsi] dari [Tamim ad-Dari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan semisalnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Umayyah bin Bistham]
telah menceritakan kepada kami [Yazid] -yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan
kepada kami [Rauh] -yaitu Ibnu al-Qasim- telah menceritakan kepada kami
[Suhail] dari [Atha' bin Yazid] dia mendengarnya -saat 'Atha menceritakan
kepada Abu Shalih- dari [Tamim ad-Dari] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, seperti hadits tersebut."
Hadits Tirmidzi 2543
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
بَيْنَ الْكُفْرِ وَالْإِيمَانِ تَرْكُ الصَّلَاةِ حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا
أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ الْأَعْمَشِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ وَقَالَ
بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ أَوْ الْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلَاةِ قَالَ
أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَأَبُو سُفْيَانَ اسْمُهُ طَلْحَةُ
بْنُ نَافِعٍ
Hadits Tirmidzi No.2543 Secara Lengkap
[[[Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah]
telah menceritakan kepada kami [Jarir] dan [Abu Mu'awiyah] dari [al A'masy]
dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda; "(Pemisah) antara kufur dan iman adalah meninggalkan
shalat." Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada
kami [Asbath bin Muhammad] dari [al A'masy] dengan semisal sanad ini dan
bersabda; "(Pemisah) antara seorang hamba dengan syirik dan kafir adalah
meninggalkan shalat." Abu Isa berkata; 'Ini adalah hadits hasan shahih.
Dan Abu Sufyan namanya adalah Thalhah bin Nafi'.']]]
Hadits Tirmidzi 1906
حَدَّثَنَا
مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ زُبَيْدِ
بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ
فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ قَالَ زُبَيْدٌ قُلْتُ لِأَبِي وَائِلٍ أَأَنْتَ
سَمِعْتَهُ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ
حَسَنٌ صَحِيحٌ
Hadits Tirmidzi No.1906 Secara Lengkap
[[[Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin
Ghailan], telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepada
kami [Sufyan] dari [Zubaid bin Al Harits] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah bin
Mas'ud] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Menghina seorang mukmin adalah perbuatan fasik, sedangkan membunuhkan
adalah kekafiran." Zaid berkata; Aku bertanya kepada Abu Wa`il,
"Apakah Anda mendengarnya dari Abdullah?" Ia menjawab,
"Ya." Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih.]]]
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ ابْنِ
أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَدَعْ
قَوْلَ الزُّورِ وَالْجَهْلَ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَا حَاجَةَ لِلَّهِ فِي أَنْ
يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Hadits ibnumajah No.1679 Secara Lengkap
[[[Telah menceritakan kepada kami [Amru bin
Rafi'] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari
[Ibnu Abu Dzi`b] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan kotor, bodoh dan melakukannya,
maka Allah tidak butuh meskipun dia meninggalkan makanan dan minumannya.
"]]]
•
Pengertian
Obyek Dakwah
Obyek Dakwah adalah seseorang atau sekelompok orang yang menjadi
sasaran dakwah.
Obyek dakwah biasanya disebut juga dengan mad’u.
•
Hakikat
Obyek Dakwah
Seluruh dimensi problematika hidup
obyek dakwah, baik problem yang menyangkut masalah akidah, ibadah, akhlak, dan
muamalah maupun problem yang berkaitan dengan masalah pendidikan, sosial,
ekonomi, politik, budaya, dll.
•
Bentuk-Bentuk
Obyek Dakwah
1.
Individual.
2.
Kolektif.
•
Bentuk-Bentuk
Obyek Dakwah
1.
Umum.
2.
Khusus
•
Klasifikasi
Obyek Dakwah
1.
Zhalimun
Linafsih.
2.
Muqtashid.
3.
Sabiqun
bil Khairat.
ثُمَّ
أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ
ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ
بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
32. kemudian kitab
itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di
antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih
dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. yang demikian itu adalah
karunia yang Amat besar.
[1260] Yang dimaksud dengan orang yang Menganiaya
dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada
kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding
dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu
dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang kebaikannya Amat banyak dan Amat
jarang berbuat kesalahan.
(QS.
Fathir: 32)
•
Klasifikasi
Obyek Dakwah
Dilihat
dari beberapa aspek, obyek dakwah bisa diklasifikasi menjadi delapan, yaitu:
1.
Aspek
sosiologis: terasing, pedesaan, dan
kota.
2.
Aspek kelembagaan: keluarga, masyarakat, dan
pemerintahan.
3.
Aspek
sosial kultural: priyayi, abangan, dan santri.
•
Kalasifikasi
Obyek Dakwah
1.
Aspek
usia: anak-anak, remaja, dewasa, dan manula.
2.
Aspek
okupasional: guru, pedagang, seniman, dll.
3.
Aspek
sosial ekonomi: miskin, menengah, dan kaya.
4.
Jenis
kelamin: laki-laki-dan perempuan.
5.
Aspek
khusus: tuna susila, narapidana, penguna narkoba, dll.