Jumat, 23 Desember 2011

Syair Tanpo Waton


Astaghfirullah rabbal baraya
Astaghfirullah Minal kHotoya
Rabbi zidniy ‘Ilman nafi’a
wa wafiqniy ‘amalan sholiha.

Ya Rasulallah.. salamun Alaik.
Ya Rafi’a Syani wad Daraji
‘Atfata yaji ratal Alami
YA Uhailaljudi wal karomi.

Ngawiti insun nglara syi’iran
kelawan muji dateng Pengeran
kang paring rahmat lan kenikmatan
rino wengine tanpo pitungan 2x

duh bolo konco prio wanito
ojo mung ngaji syareat gogo
gur pinter ndongen nulis lan moco
tembe mburine bakal sangsoro 2x

akeh kang apal qur’an haditse
seneng ngafirke poro kiyai
kafire dewe gak digatekke
yen isih kotor ati akale 2x

gampang kabujuk Nafsu angkoro
ing pepaese gebyare ‘dunyo
iri lan meri sugihe tonggo
mulo atine peteng lan nisto 2x

ayo sedulur jo nglaleake
wajibe ngaji sak pranatane
‘nggo ngedalake iman tauhide
baguse sangu mulyo matine 2x

Kang aran soleh bagus atine
kerono mapan .. ilmune
laku torekot lan ma’rifate
ugo hakekot manjing rasane 2x

Alqur’an Qodim wahyu Minulyo
Tanpo tinulis Iso diwoco
Iku wejangan Guru Waskito
Den tancepake Ing njero Dodo

Kumantil Ati lan pikiran
merasuk ing badan kabeh jerohan
Mu’jizat Rasul Dadi pedoman
Minongko Dalan Manjinge Iman 2x

Kelawan Allah Kang Moho Suci
Kudu rangkulan Rino lan wengi
Ditirakati diriyadhohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali

Uripe ayem, rumongso aman
dununge roso tondo yen iman
Sabar Narimo najan pas-pasan
Kabeh tinakdir sangking Pengeran2x

Kelawan Konco dulur lan tonggo
kang podo rukun ojo ngesio
Iku Sunnahe Rasul Kang Mulyo
Nabi Muhammad Panutan Kito 2x

Ayo nglakoni sekabehane
Allah Kang Bakal ngangkat drajate
Senajan asor toto Dhohire
Ananging mulyo maqom drajate 2x

Lamun Palastro ing pungkasane
orah kesasar roh lan sukmane
Den Gadang Allah swargo manggone
Utuh mayyite ugo ulese 2x

Ya Rasulallah.. salamun Alaik.
Ya Rafi’a Syani wad Daraji
‘Atfata yaji ratal Alami
Ya uhailaljudi wal karami.


"In Memoriam Gus Dur"
Allahu Yarham...

Link Tholabul 'Ilmi

Link:

www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Ahmadiyah_1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Ahmadiyah_2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Bidah_Disc_1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Bidah_Disc_2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Birrul_Walidain_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Birrul_Walidain_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Dialog_Tawasul_Bag1_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Dialog_Tawasul_Bag1_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Dialog_Tawasul_Bag2_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Dialog_Tawasul_Bag2_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Doa_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Doa_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Dzikrul_Maut.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Hidup_Indah_bersama_Rasulullah_saw_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Hidup_Indah_bersama_Rasulullah_saw_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Hidup_Indah_bersama_Rasulullah_saw_Disc3.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Ikhlas_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Ikhlas_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Imam_Husain_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Imam_Husain_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Isra_Miraj_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Isra_Miraj_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/KRT_Bag1_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/KRT_Bag1_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/KRT_Bag2_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/KRT_Bag2_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Mudzakarah_Dics1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Mudzakarah_Dics2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Salafi_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Salafi_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Silaturahmi_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Silaturahmi_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Syiah_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Syiah_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Tamak_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Tamak_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Waris_Disc1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Kaset_Buya_FLV/Waris_Disc2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Edisi_Amaliah/Fiqih_-_Praktis_Puasa_1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Edisi_Amaliah/Fiqih_-_Praktis_Puasa_2.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Edisi_Amaliah/Gapai_Harapan_Keindahan%20_dgn_BERDOA_1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Edisi_Amaliah/Tamak_1.flv

http://www.buyayahya.com/00VIDEO/Edisi_Amaliah/Tamak_2.flv




Mangga disimak atau  didownload, gratisssss....!

Sabtu, 17 Desember 2011

Mahmoud Ahmadinejad


Mungkinkah Sosok Ini Yang Di Tunggu Dunia Pada Akhir Zaman ???

Ahmadinejad, seorang tokoh di dunia nyata yang berhasil membuat dunia terpesona dengan kebijakannya yang jauh dari kemewahan seorang pemimpin. Seberapa sederhanakah beliau ini? Let me tell you. Berikut ini saya kutipkan sebagian dari yang saya baca dari beberapa sumber.

Konon ketika beliau sudah menjabat sebagai walikota Teheran yang memiliki populasi lebih besar daripada Jakarta ia masih tampil dengan sepatu yang bolong-bolong. Ia menyapu jalanan Teheran dan bangga dengan itu. Sampai sekarang pun ia masih tampil dengan kemeja lengan panjang sederhana sehingga jika kita tidak mengenalnya dan bertemu dengannya kita tidak akan pernah mengira bahwa beliau adalah seorang presiden. Ya presiden dari sebuah negara besar.

Sebelum menjabat sebagai presiden Iran beliau adalah walikota Teheran, periode 2003-2005. Teheran, ibukota Iran, kota dengan sejuta paradoks, memiliki populasi hampir dua kali lipat dari Jakarta, yaitu sebesar 16 juta penduduk. Untuk bisa menjadi walikota dari ibukota negara tentu sudah merupakan prestasi tersendiri mengingat betapa Iran adalah negara yang dikuasai oleh para mullah.

Ia bukanlah ulama bersorban, tokoh revolusi, dan karir birokrasinya kurang dari 10 tahun. Beliau tinggal di gang buntu, maniak bola, tak punya sofa di rumahnya, dan kemana-mana dengan mobil Peugeot tahun 1977. Penampilannya sendiri jauh dari menarik untuk dijadikan gosip, apalagi jadi selebriti. Rambutnya kusam seperti tidak pernah merasakan sampo dan sepatunya itu-itu terus, bolong disana-sini, mirip alas kaki tukang sapu jalanan di belantara Jakarta.

Nah! Kira-kira dengan modal dan penampilan begini apakah ia memiliki kemungkinan untuk menjabat sebagai walikota Depok saja, umpamanya? Dalam tempo setahun pertanyaan tentang kemampuannya memimpin terjawab.

Warga Teheran menemukan bahwa walikotanya sebagai pejabat yang bisa dibanggakan. Tanpa merasa risih beliau bisa menyapu sendiri jalan-jalan kota, gatal tangannya jika ada selokan yang mampet dan turun tangan untuk membersihkannya sendiri, menyetir sendiri mobilnya ke kantor dan bekerja hingga dini hari sekedar untuk memastikan bahwa Teheran dapat mejadi lebih nyaman untuk ditinggali. “Saya bangga bisa menyapu jalanan di Teheran.” Katanya tanpa berusaha untuk tampil sok sederhana.

Di belahan dunia lain sosoknya mungkin dapat dijadikan reality show atau bahkan aliran kepercayaan baru. Sejak hari pertama menjabat ia langsung mengadakan kebijakan yang bersifat tidak populer seperti memisahkan lift bagi laki-laki dan perempuan (ini tentu menarik hati para wanita di Teheran), menggandakan pinjaman lunak bagi pasangan muda yang hendak menikah dari 6 juta rial menjadi 12 juta rial, pembagian sup gratis bagi orang miskin setiap pekan, dan menjadikan rumah dinas walikota sebagai museum publik! Ia sendiri memilih tinggal di rumah pribadinya di kawasan Narmak yang miskin yang hanya berukuran luas 170 m persegi.

Ia bahkan melarang pemberian sajian pisang bagi tamu walikota mengingat pisang merupakan
buah yang sangat mahal dan bisa berharga 6000 rupiah per bijinya. Ia juga menunjukkan dirinya sebagai pekerja keras yang sengaja memperpanjang jam kerjanya dari pagi hingga menjelang maghrib agar dapat menerima warga kota yang ingin mengadu.

Namun salah satu keberhasilannya yang dirasakan oleh warga kota Teheran adalah spesialisasinya sebagai seorang doktor dibidang manajemen transportasi dan lalu lintas perkotaan. Sekedar untuk diketahui, kemacetan kota Teheran begitu parahnya sehingga saya pernah dikirimi salah satu foto lelucon dari berbagai belahan dunia dengan judul “Only in _Equot; . salah satunya dari Teheran dengan judul “Only in Teheran” dengan foto kemacetan lalu lintasnya yang bisa bikin penduduk Jakarta menertawakan kemacetan lalu lintas di kotanya.

Mengagumkan, secara dramatis ia berhasil menekan tingkat kemacetan di Teheran dengan sebuah manuver tajam. Dicopotnya lampu-lampu di perempatan jalan besar dan mengubahnya menjadi jalur putar balik yang sangat efektif.

Setelah menjabat dua tahun sebagai walikota Teheran ia masuk dalam finalis pemilihan walikota terbaik dunia World Mayor 2005 dari 550 walikota yang masuk nominasi. Hanya sembilan yang dari Asia, termasuk Ahmadinejad.

Tapi itu baru awal cerita. Pada tanggal 24 Juni 2005 ia menjadi bahan pembicaraan seluruh dunia karena berhasil menjadi presiden Iran setelah mengkanvaskan ulama-cum-mlliter Ali Hashemi Rafsanjani dalam pemilihan umum. Bagaimana mungkin padahal pada awal kampanye namanya bahkan tidak masuk hitungan karena yang maju adalah para tokoh yang memiliki hampir segalanya dibandingkan dengannya?

Dalam jajak pendapat awal kampanye dari delapan calon presiden yang bersaing, Ali Akbar Hasyemi Rafsanjani, Ali Larijani, Ahmadinejad, Mehdi Karrubi, Mohammed Bhager Galibaf,
Mohsen Meharalizadeh, Mohsen Rezai, dan Mostafa Min, popularitas Ahmadinejad paling buncit.

Pada masa kampanye, ketika para kontestan mengorek sakunya dalam-dalam untuk menarik perhatian massa, Ahmadinejad bahkan tidak sanggup untuk mencetak foto-foto dan atributnya sebagai calon presiden. Sebagai walikota ia menyumbangkan semua gajinya dan hidup dengan gajinya sebagai dosen. Ia tidak mampu untuk mengeluarkan uang sepeser pun untuk kampanye! Sebaliknya ia justru menghantam para calon presiden yang menggunakan dana ratusan milyar untuk berkampanye atau yang bagi-bagi uang untuk menarik simpati rakyat.

Pada pemilu putaran pertama keanehan terjadi, Nama Ahmadinejad menyodok ke tempat ketiga. Di atasnya dua dedengkot politik yang jauh lebih senior di atasnya, Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mahdi Karrubi. Rafsanjani tetap menjadi favorit untuk memenangi pemilu ini mengingat reputasi dan tangguhnya mesin politiknya.

Tapi rakyat Iran yang cenderung cerdas dan memiliki kesadaran punya rencana dan harapan lain, Ahmadinejad memenangi pemilu dengan 61 % sedangkan Rafsanjani hanya 35%. Logika real politik dibikin jungkir balik olehnya. Dan bukan tidak mungkin jika ada campur tangan Allah swt didalamnya.

Ahmadinejad memang penuh dengan kontroversi. Ia presiden yang tidak berasal dari mullah yang selama puluhan tahun telah mendominasi hampir semua pos kekuasaan di Iran, status quo yang sangat dominan. Ia juga bukan berasal dari elit yang dekat dengan kekuasaan, tidak memiliki track-record sebagai politisi, dan hanya memiliki modal asketisme, yang untuk standar Iran pun sudah menyolok.

Ia seorang revolusioner sejati sebagaimana halnya dengan Imam Khomeini dengan kedahsyatan aura yang berbeda. Jika Imam Khomeini tampil mistis dan sufistis, Ahmadinejad justru tampil sangat merakyat, mudah dijangkau siapapun, mudah dipahami dan diteladani. Ia adalah sosok Khomeini yang jauh lebih mudah untuk dipahami dan diteladani. Ia adalah figur idola dalam kehidupan nyata.

ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya: "Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"

Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa "


Berikut adalah gambaran Ahmadinejad, yang membuat orang ternganga:

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya. Seorang Presiden yang Low Profile



4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.

6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.



9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.



11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?

Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.



12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka Dihadapan Alloh SWT bukan jabatan akan tetapi ketaqwaan


13. Kamu dan saya bukan mukhrimnya akan tetapi saya sangat menghormati anda.



14. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.

Baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. sebegitu sederhana kah Sang Presiden di Negara kaya minyak Iran?

Seorang ‘satria piningit’ yang mewujud dalam sosok nyata.Sebagaimana mentornya, ia tidak terpengaruh oleh kekuasaan. Kekuasaan seolah tidak menyentuh karakter-karakter terdalamnya. Ia seolah memiliki ‘kepribadian ganda’, di satu sisi ia bisa bertarung keras untuk merebut dan mengelola kekuasaan, dan di sisi lain ia bertarung sama kerasnya menolak segenap pengaruh kekuasaan agar tidak mempengaruhi batinnya.

Tidak bisa tidak, dengan karakter yang demikian kompleks itu seorang revolusioner macam Ahmadinejad memang ditakdirkan untuk membuat banyak kejutan dan drama pada dunia. Ia memangkas semua biaya dan fasilitas kedinasan yang tidak sinkron terutama dengan urusan pribadi.

Dalam pandangannya, untuk mewujudkan masyarakat Islam yang maju dan sejahtera, pejabat negara haruslah memiliki standar hidup yang sama dengan rakyat kebanyakan., mencerminkan kehidupan nyata dari masyarakatnya, dan tidak hidup di menara gading.

Ia menetapkan PPN baru bagi orang-orang kaya dan mengunakan dananya untuk membangun perumahan bagi rakyat miskin. Ia membawa ‘uang minyak ke piring-piring orang miskin’ dengan mengalokasikan 1,3 milyar dollar untuk program bantuan bagi kalangan muda untuk menikah, memulai usaha baru, dan membeli rumah.

Meski mengagumi Imam Khomeini dan hidup asketis tidak berarti ia konservatif. Ia bahkan tampil moderat. Meski telah terpilih menjadi presiden ia sama sekali tidak mengubah penampilannya. Ia tetap tampil bersahaja dan jauh dari pamor kepresidenan. Pada salah satu acara dengan kalangan mahasiswa salah satu peserta menanyakan penampilannya yang tidak menunjukkan tampang presiden tersebut.

Dengan lugas ia menjawab,:”Tapi saya punya tampang pelayan. Dan saya hanya ingin menjadi pelayan rakyat.”

Air mata saya mengalir membaca ini. Subhanallah! Alangkah rendah hatinya pemimpin satu ini. Tak salah jika ia dicintai oleh bagitu banyak mahluk Tuhan di seluruh muka bumi.

Saya tidak ingin menulis lebih panjang tentang tokoh satu ini. Saya menganjurkan setiap orang untuk membeli buku biografinya dan membacanya sendiri dan menikmatinya sebagaimana saya menikmatinya. Belikan satu buku untuk anak Anda dan biarkan ia mengenal satu tokoh besar dunia yang masih hidup dan mudah-mudahan kelak dapat mengikuti jejaknya. Saya hanya ingin menutup tulisan ini dengan pendapatnya mengapa ia bersikeras agar Iran memiliki teknologi nuklir. Katanya,:

”Jika nuklir ini dinilai jelek dan kami tidak boleh menguasai dan memilikinya mengapa kalian sebagai negara adikuasa boleh memilikinya? Sebaliknya, jika teknonuklir ini baik untuk kalian, mengapa kami tidak boleh juga memakainya?” Suatu argumen sederhana yang bahkan tidak mampu dijawab oleh negara-negara Barat. Itu sebabnya Bush tidak bersedia bahkan terlihat gentar meladeninya dalam suatu tantangan debat di PBB.

Siapakah sosok Mahmud Ahmadinejjad yang berhasil membuat dunia terpesona. Dan kami mengira tidak ada satupun karakter dan kebiasaan kaum Yahudi atau Teroris yang melekat padanya. Sayang sekali hingga detik ini kami belum berhasil mengetahui nama asli dari bapak kandungnya. Mungkinkah beliau adalah seseorang yang ditunggu dunia di akhir zaman ???

“Telah bersabda Rasulullah SAW, "Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)

"Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku (Muhammad, Ahmad, Mahmud), dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”

Jika itu benar, maka akhir dunia kini tinggal menunggu waktu, karena kemunculannya (imam Mahdi) adalah tanda penghubung antara kiamat sughra dan kiamat kubra. Wallahu A'lam Bisshawab

Selasa, 13 Desember 2011

Membangun Kementerian Agama yang Ikhlas Beramal


Bukan sekali dua kali memang Kementerian Agama mendapatkan sorotan maupun tudingan yang bernada “miring” dari masyarakat maupun sesama institusi negara yang lainnya. Sehingga kemudian bila kali ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan statement bahwa Kementarian Agama merupakan salah satu dari 3 kementerian yang rawan korupsi dan memberikan pelayanan terburuk kepada publik, banyak orang tidak menjadi kaget lagi. Hal ini membuktikan bahwa citra Kementerian Agama dalam pandangan publik masih “belum dalam keadaan positif”. Namun, bagi seorang Menteri Agama, tudingan ini tetaplah merupakan sesuatu yang perlu diklarifikasi, sehingga Menteri Agama merasa perlu menyambangi KPK, untuk meminta klarifikasi sekaligus juga memberikan klarifikasi mengenai tudingan tersebut.
Adanya anggapan dan tuduhan-tuduhan negatif terhadap institusi Kementerian Agama, memang seharusnya tidak perlu disikapi dengan reaktif. Adanya citra negatif dalam opini publik, hendaknya justru membuat segenap keluarga besar kementerian agama lebih mawas diri dan instrospektif. Adanya hal-hal tersebut setidaknya menunjukkan bahwa, masih adanya perhatian dari publik, dan publik pun masih mengharapkan agar institusi kementerian agama ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu, maka anggap saja bahwa statement-statement negatif tersebut merupakan kritik atas kondisi institusi kementerian agama. Sehingga, hal ini justru menjadi pemicu bagi segenap jajaran kementerian agama, untuk bekerja lebih baik lagi.
Momentum Hari Amal Bhakti Kementerian Agama saat ini yang diwarnai kritik atas kinerjanya, hendaknya dijadikan pula sebagai momentum untuk kritik oto kritik, yakni instrospeksi diri. Hal ini perlu dilakukan, sebab, tentu saja tidak ada yang lebih tahu persoalan-persoalan dalam tubuh institusi kementerian agama, kecuali orang-orang yang ada didalamnya. Lalu, sejauh mana sesungguhnya “ghirah” orang dalam institusi Kementerian agama untuk berubah ke arah yang lebih baik? penulis yakin, banyak pihak yang menaruh harapan besar, terhadap Kementerian Agama Republik Indonesia, salah satunya ditengarai dengan banyaknya kritikan sebagaimana diungkapkan diatas. Namun bagaimana halnya bila, umpamanya, ternyata SDM di Institusi kementerian agama sendiri ternyata sudah berada dalam “zona nyaman” dengan kondisinya saat ini, sehingga tidak ada ghirah perubahan dalam rangka “reformasi birokrasi”.
Jika kita melakukan otokritik kedalam institusi kita sendiri, jelas motif kita adalah untuk membuat institusi kita menjadi institusi yang lebih baik, lebih nyaman untuk kita diami, tanpa ada tendensi apapun, kecuali untuk kebaikan bersama. Begitu banyak yang harus diperbaiki, tentu kita sendiri sebagai “orang dalam” telah maklum adanya. Tidak mudah memang, namun hal ini bukan sesuatu hal yang mustahil untuk dilakukan. “Banyak jalan menuju Roma”, demikian kata orang. Janganlah berputus asa bila semangat perubahan belum mampu menembus jalur yang bernama “birokrasi”.
Sebagai bagian dari keluarga besar kementerian agama, semangat Ikhlas Beramal tentu bukanlah motto kosong belaka. Motto Ikhlas Beramal terkadang diplesetkan menjadi beramal seikhlasnya,  tidak lepas dari opini negatif yang telah terbentuk di masyarakat. Padahal para pendahulu kita menggunakan motto Ikhlas Beramal untuk institusi kita, sebagai sebuah doa dan harapan, agar segenap keluarga besar Kementerian Agama beramal dan bekerja sebagai sebuah bentuk pengabdian kepada bangsa, negara dan masyarakat.
Ikhlas secara bahasa mengandung makna bersih, suci, tidak mengandung kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dan tidak kotor. Sedangkan secara istilah, makna ikhlas secara sederhana adalah tanpa pamrih dunia dan hanya berharap ridha dari Allah SWT. Oleh karenanya, memaknai motto ikhlas beramal bisa diawali dari pemahaman bahwa ikhlas adalah “bekerja dijalan yang suci bersih dengan jalan dan cara yang suci bersih tanpa mengharap pamrih kecuali keridhaan dari Allah SWT. Terdengar idealis sekali memang, namun penulis yakin, dalam tataran konsep, tidak mudah untuk menyangkalnya serta bukan suatu hal yang mustahil untuk dilakukan.
Namun sebagai konsekwensi logis dari seorang yang bekerja, tentu ada reward atas segala jerih payah, tenaga, dan pikiran yang dikorbankan. Memiliki penghasilan atas pekerjaan yang telah dilakukan, adalah hak setiap manusia yang bekerja. Namun, karyawan kementerian agama, idealnya memiliki nilai-nilai filosofis keikhlasan, sehingga dalam bekerja, tetap mempertahankan nilai-nilai kesucian dan nilai-nilai ajaran agama.
Ikhlas Beramal juga mengandung makna aktif, dimana kata “beramal” bisa dimaknai bahwa segenap insan kementerian agama harus selalu beramal, yakni bekerja, beraktifitas, yang memberi manfaat kepada bangsa dan negara serta masyarakat. Bukankah teladan kita Rasulullah SAW bersabda; “Khairukum anfa’ukum linnaasi”, sebaik-baik kamu adalah yang memberi manfaat bagi sekalian manusia.
Ada keluhan dikalangan sebagian kecil karyawan Kementerian Agama, dimana masyarakat menuntut bahwa karyawan Kementerian Agama itu harus bisa memimpin doa, tahlil, mengimami sholat, berkhutbah, atau berceramah. Sedangkan mereka merasa tidak memiliki keahlian untuk itu, karena memang bukan lulusan, perguruan tinggi agama Islam atau “jebolan” pondok pesantren. Disatu sisi, memang tidak semua karyawan kementerian agama, memiliki skill keagamaan seperti itu. Namun disisi lain, ada ekspektasi yang kuat di masyarakat, bahwa karyawan kementerian agama, tentulah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang agama dan keagamaan. Ini merupakan sebuah tantangan, bila ternyata seorang karyawan kementerian agama tidak mampu melakukannya. Namun sekaligus sebuah peluang bagi kementerian agama, yaitu dengan memperbaiki kualitas SDMnya untuk memperbaiki citranya. Memang bukan hal besar, namun bisa dipakai sebagai pijakan awal. Kata seorang motivator “bukankah hal-hal besar itu berawal dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan hebat?”
Setiap pegawai negara, memang sepatutnya selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya, sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal pada masyarakat, bukan hanya pegawai kementerian agama. Sebagai karyawan Kementerian Agama, kita memang bukan manusia sempurna, yang mampu melakukan segalanya. Kita hanya manusia biasa, yang memiliki banyak kekurangan. Memang perlu diluruskan, pandangan masyarakat bahwa karyawan kementerian agama pasti ahli dalam bidang keagamaan. Namun disatu sisi, tuntutan masyarakat tersebut hendaknya membuat kita lebih termotivasi untuk menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam bidang agama dan keagamaan Islam khususnya.
Idealnya memang karyawan kementerian agama itu berdedikasi tinggi, memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, memiliki kecakapan dan keterampilan dibidangnya, namun juga mampu menjadi uswatun hasanah, dalam beramal shalih, menjadi lokomotif paling depan dalam ketaqwaan kepada Allah SWT.
Memang tidak mudah mengubah mindset masyarakat tentang suatu hal, yang sudah tertanam dengan kuat karena pengalaman empirik, ditambah pula dengan rekayasa opini publik. Citra negatif kementerian agama, bukan sebuah hal mustahil untuk dihilangkan. Momentum Hari Amal Bhakti Kementerian Agama kali ini, kita dihadapkan pada tantangan bahwa kita masih dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Namun demikian, sesungguhnya masyarakatpun menaruh harapan besar pada institusi yang kita cintai ini. Jangan sampai membuat masyarakat kecewa. Kita masih bisa berubah, ke arah yang lebih baik tentunya. Bahwa kementerian agama mampu memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, memberikan teladan yang baik (uswatun hasanah) dalam beramal. Semuanya bisa diawali saat ini, oleh kita sendiri. Kalau tidak sekarang, kapan lagi, kalau bukan kita, siapa lagi?
Selamat Hari Amal Bhakti Kementerian Agama, Tetap Ikhlas beramal...!


Written by: Didin Fahrudin, S.Sos.I. 

(Penyuluh Agama Islam Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon)
 
Artikel ini Alhamdulillah di Muat di Media Pembinaan Edisi januari 2012 halaman 8-9...

Jumat, 09 Desember 2011

Melestarikan Semangat Silaturahmi



Jika timbul ketidakharmonisan atau terjadi percekcokan dalam hubungan antara sesama manusia, maka harus dilakukan sesuatu usaha untuk menentramkan kembali ikatan persaudaraan dengan silaturahmi. rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang jika bertengkar lebih dari tiga hari tiga malam". Bahkan Rasulullah secara khusus menekankan: "Tidak sempurna iman seorang suami dan iman seorang isteri kalau bertengkar sampai dimalamkan".
Bagaimana agar persaudaraan dan jalinan keakraban makin mantap dan bisa lestari, maka Rasulullah s.a.w. memberikan tuntunan sekurang-kurangnya dalam dua gambaran tentang persaudaraan dalam Islam.
Pertama, persaudaraan dalam Islam harus satu tubuh. Jika salah satu anggota badan ada yang sakit, maka yang lain harus ikut merasakan sakit. Esensinya, persaudaraan harus diwarnai oleh adanya semangat solidaritas; kepahitan hidup yang dirasakan oleh orang lain turut dirasakan oleh saudaranya.
Kedua, persaudaraan dalam Islam harus seperti sebuah bangunan. Sabda Nabi: Antara satu unsur bangunan dengan unsur yang lainnya saling memerlukan dan saling melindungi. Esensi tercakup sikap ta'awun; sikap saling tolong. Tarahum; saling menyayangi; Tadhamun; saling tanggung jawab. Seperti yang dsabdakan Rasulullah: "Tolonglah orang lain Allah akan menolong kamu, ringankan beban orang lain Allah akan meringankan bebanmu, sayangi orang lain Allah sayang kamu, maafkan orang lain Allah akan mengampuni kamu".
Untuk melestarikan sikap ini, beberapa petunjuk dapat ditemukan dalam Al-Qur'an antara lain dalam surat Al-Hujarat ayat 6-12. Tujuh resep ayat Al-Qur'an dalam surat Al-Hujurat tersebut adalah:
Pertama, budayakan tabayun. Tabayun adalah mengecek kebenaran suatu berita yang sampai ketelinga, terutama mendengar berita jelek tentang teman, saudara dan sebagainya. Sikap seorang muslim adalah, jangan dulu percaya sebelum dicek kebenaran berita tersebut. Al-Qur'an mengatakan jangan sampai kamu benci kepada seseorang karena korban informasi. Jangan sampai mengutuk seseorang karena salah informasi. Rasulullah s.a.w. mengatakan: "Cukup bagi seseorang dikatakan pembual besar jika menceritakan segala yang didengar sebelum dicek kebenaran berita tersebut".
Dalam ajaran Islam yang benar hanya Al-Qur'an. Tafsir bisa salah bahkan hadits juga ada yang dhaif, begitupun dengan qaul ulama bisa keliru.
Kedua, budaya ishlah. Ishlah adalah meluruskan yang tidak lurus, mendamaikan yang tidak damai, merukunkan yang tidak rukun, termasuk meluruskan informasi yang salah. Dalam masyarakat Islam diperlukan suatu lembaga ishlah atau sekurang-kurangnya ada satu pribadi yang dipercaya seluruh pihak untuk melakukan ishlah. Indah sekali jika dlam kehidupan dibudayakan tabayun dan dibiasakan ishlah. Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Islam datang dalam keanehan dan pada suatu saat nanti Islam akan muncul sebagai suatu ajaran yang aneh dan asing, berbahagialah orang-orang yang asing".
Orang-orang yang aneh adalah orang-orang yang melakukan ishlah atas segala hal yang dirusak oleh umat manusia. Oleh karena itu ishlah merupakan salah satu dakwah.
Ketiga, hindarkan taskhirriyah, meremehkan atau memperolok-olokan orang lain.
Keempat, jangan menghina orang lain, menghina orang lain antara lain dengan mengganti nama orang lain dengan gelar-gelar yang tidak baik dan dapat menyakitkan karena mengganggu keakraban dan persaudaraan. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa termasuk menghina orang lain kalau memanggil disertai nama bapaknya.
Kelima, menjauhkan sikap su-udhon atau buruk sangka. Salah satu penyakit rohaniah yang mengakibatkan penyakit jasmaniah dan dapat menimbulkan stress adalah buruk sangka.
Keenam, jangan suka mencari kesalahan orang lain; carilah kesalahan diri sendiri. Janganlah diri disibukan oleh inventarisasi kesalahan orang lain, tapi lebih baik jika menginventarisasi kesalahan diri sendiri.
Ketujuh, jangan suka menggunjing orang lain atau ghibah. Menurut Al-Qur'an, manusa yang suka ghibah itu adalah manusia sadis.
Menggunjing bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan berjamaah, karena menggunjing paling nikmat dilakukan dengan berjamaah. Diperingatkan oleh Rasulullah bahwa menggunjing yang paling besar dosanya adalah menggunjing suami sendiri atau isteri sendiri. Bahkan dikatakan dalam sebuah hadits bahwa diharamkan masuk surga bagi seseorang yang suka membuka aib seorang suami atau isteri.

Agar Pergaulan Tetap Lestari

Selain tujuh resep diatas, Nabi Muhammad memberikan enam resep tata pergaulan sehari-hari supaya tetap lestari. Buktikan keakraban persaudaraan antara sesama muslim dengan cara;
Pertama, kalau orang lain mengucapkan salam, maka harus dijawab dengn salam. mengucapkan salam adalah sunah, tapi menjawab slaam adalah wajib; fardhu kifayah, kecuali salam ketika sholat tidak perlu dijawab. Ada ketentuan salam tidak boleh diucapkan kepada non-muslim.
Kedua, kalau orang lain mengundang, penuhi undangannya. Secara khusus agama menganjurkan dua acara keluarga melibatkan orang lain; walimatul nikah dan walimatul aqiqah. Nikah dalam ajaran Islam tidak boleh sirri atau dengan sembunyi-sembunyi, tapi harus dipublikasikan. Dalam ajaran Islam jika seorang bayi lahir, maka di hari ketujuh disunatkan untuk; mencukur rambut, mengumumkan namanya dan aqiqah; yaitu menyembelih seekor kambing untuk bayi perempuan dan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki.
Ketiga, Kalau orang lain meminta nasihat, atau saran berikanlah nasihat seperlunya. Jangan sampai orang yang sedang mengalami kesulitan dan menumpahkan kesulitnya kemudian diperberat. Sampai Nabi mengatakan kalau ada temanmu menceritakan mimpinya yang jelek berikan tafsiran yang baik supaya tidk putus asa dan menjadi pesimis. Berikanlah orang lain harapan-harapan dan rasa optimis dalam menjalankan kehidupan. Hal ini perlu dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya.
Keempat, kalau orang lain bersin dan mengucapkan "alhamdulillah", maka di jawab "yarhamukallah".
Kelima, kalau orang lain sakit doakan dan kunjungi. Kalau mengunjungi yang sakit dianjurkan untuk tidak membebani keluarga yang sakit, baik material ataupun moral. Bahkan lebih baik membantu meringankanya.
Keenam, Kalau orang lain meninggal dunia, maka antarkanlah sampai kekuburanya. Kalau ada orang yang meninggal dunia, walaupun orang itu tidak beres, maka ucapkanlah inna lillahi wa inna illaihi raji'un. Tapi jika orang meninggal dunia non-Muslim, janganlah mengucapkan inna lillahi wa inna illaihi raji'un. Kalau ada orang yang membawa jenazah dan melewatinya dianjurkan untuk berdiri, walaupun yang meninggal dunia non-Muslim. Jika melihat mayat dianjurkan untuk menutup mulut dan matanya, kemudian tanganya harus disimpan di dadanya. Selanjutnya dimandikan, dikafani, dan dikubur. Jika mayat akan dikubur, jangan ada barang apapun yang dibawa kecuali kain kafan. Bahkan makampun jangan dibuat mewah, boleh ditembok itupun hanya pinggirnya saja. Begitu juga dengan peti mayat, jika mayat dalam keadaan normal lebih baik tidak menggunakan peti. Apabila menggunakan peti, maka dalam peti harus diberi tanah.
Jika petunjuk-petunjuk diatas dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah kehidupan antara sesama Muslim akan terjelma kehidupan yang harmonis.


Kamis, 08 Desember 2011

Amanah


Ada dua term yang berdekatan yaitu Siddiq dan Amanah. Shiddiq berarti benar dan jujur sedangkan amanah berarti bertanggungjawab. Dalam bahasa Indonesia, amanah sering diterjemahkan jujur. Jujur lebih merupakan "sifat dalam" yang bernuansa lurus. Amanah lebih
merupakan aplikasi tanggungjawab dalam kehidupan. Terkadang jujur berkonotasi negatif. "Jujur amat lu." Satu kejujuran yang bernuansa lurus naif, dan memang orang yang naif (o'on), biasanya jujur dalam segala hal sampai yang rahasiapun dibuka apa adanya. Sedangkan amanah lebih mengedepankan tanggungjawab dan sadar akan resiko, oleh karena itu orang yang amanah akan menseleksi apa-apa yang bisa dikatakan sejujurnya dan apa-apa yang tidak perlu dikatakan.

Dalam bahasa sehari-hari, karakteristik orang yang jujur sering digambarkan sebagai orang yang tidak suka bohong, bisa dipercaya dan gaya hidupnya lurus. Kebalikkan dari sifat jujur adalah
suka dusta dan berkhianat, oleh karena itu gaya hidupnya penuh tipudaya. Sifat amanah dan contoh orang jujur disebut dalam Quran adalah Nabi Muhammad dan Nabi Musa. Pada masa
mudanya Muhammad diberi gelar oleh masyarakatnya dengan sebutan al-Amin. Muhammad al- Amin artinya orang yang amanah. yang dapat dipercaya. Predikat ini diberikan oleh masyarakat karena belum pernah menjumpai Muhammad berdusta. Apapun yang dikatakan oleh
Muhammad, masyarakat pasti percaya. Karena selama hidupnya muhammad tak pernah dijumpai berdusta. Sementara Nabi Musa disebut juga sebagai sosok yang kuat dan jujur (al qawiyyu al
amin Q/al Qasas:26)

Dalam bahasa Arab maupun istilah syara' amanah mengandung banyak arti tetapi secara umum seorang yang berakhlak amanah atau jujur adalah orang yang bisa memelihara hak-hak Allah dan hak-hak manusia pada dirinya, yang dengan itu ia tidak pernah menyia-nyiakan tugas yang diembannya baik tugas ibadah maupun muamalah. Amanah juga berarti menempatkan sesuatu
pada tempatnya yang layak dan patut. Dari pengertian ini maka secara lebih rinci, karakter orang yang jujur atau amanah adalah sebagai berikut:
(a) Bisa memikul tanggungjawab dari apa yang menjadi kewajibannay.
(b) Menempatkan orang dalam tugas sesuai dengan kapabilitasnya bukan karena pertimbangan keuntungan yang tersebunyi atau nepotisme.
(c) Jika diberi titipan ia bisa menjaga apa yang dititipkan dalam keadaan utuh.
(d) Jika menjalankan tugas ia tidak mengambil keuntungan pribadi dari tugas itu (korupsi)
(e) Tidak menyembunyikan apa-apa yang mestinya dibayarkan baik menyangkut hubungan dengan Tuhan (zakat) dengan negara (pajak) maupun dengan keluarga (nafkah).
(f) Mampu menyimpan apa yang harus dirahasiakan, baik rahasia tugas maupun rahasia kehormatan.
(g) Jika berjanji ia menunaikan janjinya.

Kejujuran merupakan nurani yang ada didalam hati, bukan pengetahuan yang ada difikiran. Oleh karena itu pengetahuan agama, pengetahuan tentang nilai kejujuran tidak cukup untuk membuat orang menjadi jujur. Kejujuran tidak berlangsung begitu saja tetapi membutuhkan dukungan infrastruktur yang kondusif untuk itu. Tak jarang orang baik benar-benar jujur kemudian hilang kejujurannya ketika ia memikul tanggungjawab tugas yang menggoda tanpa sistem pengawasan yang memadai.

Manajemen Kejujuran
Meskipun fitrah manusia pada dasarnya baik, jujur, lugu, berketuhanan dan memiliki rasa keadilan tetapi ia juga memiliki syahwat dan nafsu yang cenderung menuntut pemuasan mendesak. Sudah menjadi sunnah kehiduapn bahwa daya tarik keburukan itu lebih kuat dibanding daya tarik kebaikan. Untuk menggapai kebaikan orang harus berfikir dengan skala jauh, sementara keburukan justru menggoda dengan argumen praktis dan langsung dengan slogan "yang penting sekarang." Banyak orang mendalami ilmu kebaikan dalam kurun waktu
yang panjang hingga menguasai teori dan hukum-hukumnya tetapi tiba-tiba ia terjerumus kepada keburukan yang baru saja dikenalnya. Secara individu, manusia harus memenej hidupnya secara amanah, membiasakan diri tingkah lakunya yang termonitor oleh keluarga yang dengan itu
suasana menjadi kondusif untuk jujur. Secara nasional, kejujuran juga dapat disosialisasikan dan direkayasa melalui sistem politik, ekonomi, sosial budaya.

HADITS DAKWAH PERTEMUAN KE 11

HADITS HADITS TENTANG KEUTAMAAN DAKWAH HADITS HADITS YANG BERKAITAN DENGAN KEUTAMAAN DAKWAH   A.     Dakwah adalah Muhimmatur Rus...